Laman

Jumat, 30 Desember 2011

Budidaya Tanaman Sirsak

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Asal dan Sejarah Tanaman Sirsak

Tanaman sirsak memiliki nama spesies Annona muricata linn., merupakan salah satu tanaman dari kelas Dicotyledonae, keluarga Annonaceae, dan genus Annona. Nama sirsak sendiri berasal dari bahasa Belanda (Zuurzak) yang berarti kantong asam. Tanaman buah tropis ini didatangkan ke Nusantara oleh pemerintah Kolonial Hindia Belanda pada abad ke-19, Zuurzak bukan asli tanaman asli Eropa.

Sirsak merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dan berbuah sepanjang tahun jika kondisi air tanah terpenuhi selama pertumbuhannya. Tanaman ini berasal dari daerah tropis di benua Amerika, yaitu hutan Amazon (Amerika Selatan), Karibia, dan Amerika Tengah. Di tempat asalnya, sirsak merupakan buah penting dan bergengsi.

Sirsak juga memiliki sebutan yang berbeda-beda di setiap Negara contohnya di Negara Inggris dikenal dengan sebutan soursop, graviola di Portugal, paw paw di Brazil, guanabana di Spanyol, ang mo lau leen di Cina, durian belanda di Malaysia, dan aathakka pazham di India. Pohon sirsak juga telah menyebar ke berbagai Negara yang asalnya tidak memiliki jenis sirsak. Tanaman graviola ini dibawa oleh orang Spanyol ke Filipina dan terbukti dapat tumbuh di sebagian besar Negara tropis.

1.2 Manfaat dan Arti Penting tanaman Sirsak

Sirsak dapat dimakan dalam keadaan segar sebagai pencuci mulut jika matang betul, atau dicampur dengan es krim atau susu dijadikan minuman yang lezat, seperti dilakukan di Jawa, Kuba, dan sebagian dari Amerika. Akan tetapi, buah ini lebih sering dimakan dalam bentuk ‘puree’ setelah daging buahnya diperas dan disaring. Juga dapat dijadikan selai buah, sari buah (setelah dicampur gula), nektar atau sirop. Juga digunakan dalam pembuatan eskrim. Di Indonesia dodol sirsak dibuat dengan cara daging buahnya dipanaskan dalam air dan diberi gula sampai campuran itu mengental. Di Filipina, buah sirsak muda beserta bijinya yang masih lunak digunakan sebagai sayuran. Buah tua yang masih keras dapat dibuat kue yang lezat rasa dan aromanya.

Kandungan Zat Gizi dan serat pangan buah SIRSAK / 100 gram BDD dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel Kandungan Zat Gizi dan serat pangan buah SIRSAK / 100 gram BDD

Kandungan

Jumlah

Kandungan

Jumlah

Energi

65,00 kal

Besi

0,60 mg

Protein

1,00 gr

Vitamin A

1,00 RE

Lemak

0,30 gr

Vitamin B1

0,07 mg

Karbohidrat

16,30 gr

Vitamin B2

0,04 mg

Kalsium

14,00 mg

Vitamin C

20,00 mg

Fosfor

27,00 mg

Niacin

0,70 mg

Serat

2,00 gr



Berbagai manfaat sirsak untuk terapi antara lain pengobatan batu empedu, antisembelit, asam urat dan meningkatkan nafsu makan. Dengan mengkonsumsi buah sirsak dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat proses penuaan (sebagai obat agar awet muda). Selain itu, kandungan seratnya juga berfungsi untuk memperlancar pencernaan, terutama untuk pengobatan sembelit. Sari buah sirsak di dalam sistem pencernaan akan meningkatkan rangsangan nafsu makan. Kegunaan lain dari sari buah ini adalah untuk pengobatan pinggang pegal dan nyeri, penyakit kandung air seni dan wasir (ambeien).

Daun sirsak juga sering digunakan sebagai bahan obat tradisional, antara lain untuk pengobatan sakit pinggang. Caranya : 20 lembar daun sirsak direbus dalam 5 gelas air. Didihkan hingga airnya tinggal 3 gelas. Setelah cukup dingin, diminum 1 kali sehari sebanyak ¾ gelas. Sedangkan daun yang masih muda dapat dipakai untuk mengobati bisul. Caranya : siapkan daun sirsak muda secukupnya, kemudian tumbuk halus dan tambah air sedikit sambil diaduk merata. Tempelkan bahan tersebut pada bisul.

Manfaat sirsak bagi kesehatan tidak hanya terletak pada daging buahnya. Namun manfaat sirsak tersebar ke bagian daun, biji, kulit batang, akar, dan bunga. Setiap bagian pohon sirsak memiliki khasiat yang berbeda-beda dan berpotensi sebagian zat sitotoksik (zat racun).

a) Buah. buah sirsak memiliki zat gizi yang penting bagi tubuh dan juga mengandung senyawa sitotoksik yang cukup kuat, yaitu acetogennis. Senyawa acetogenins adalah senyawa bioaktif yang berfungsi sebagai sitotoksik di dalam tubuh manusia.

b) Daun. Daun sirsak dapat menyembuhkan berbagai penyakit diantaranya hati (lever), kejang, batuk dan radang.

c) Biji. Biji buah sirsak berupa biji tunggal yang salingberhimpitan dan dibatasi oleh daging buah. Di dalam biji sirsak terdapat senyawa bioaktif yang dapat digunakan sebagai pestida nabati

d) Akar. Akar sirsak sering digunakan sebagai obat penenang (menormalkan system saraf), antikejang, dan penurunan tekanann darah.

e) Kulit batang. Didalam kulit batang sirsak ternyata mengandung senyawa berkhasiat, acetogenesis, bagi kesehatan.

f) Bunga. Bunga sirsak dapat dapat mengobati penyakit saluran pernafasan (bronchitis) dan mengombinasikan bunga dan daun sirsak untuk menyembuhkan sakit di dada.

BABI II

TANAMAN SIRSAK

2.1 Sistematika dan Botani

Sirsak (Anona muricata. Linn) berasal dari Amerika Selatan. Tanaman sirsak dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae

Class : Dicotyledonae

Ordo : Polycarpiceae

Famili : Annonaceae

Genus : Annona

Species : Anona muricata. Linn

2.2 Botani

Sirsak berbentuk perdu atau pohon kecil, tingginya 3-10 m, bercabang hampir mulai dari pangkalnya. Daun berbentuk lonjong-bundar telur sungsang, berukuran (8-16) cm x (3-7) cm, ujungnya lancip pendek tangkai daun panjangnya 3-7 mm. Bunga-bunganya teratur, 1-2 kuntum berada pada perbungaan yang pendek, berwarna kuning kehijauan; gagang bunga panjangnya sampai 2,5 cm; daun kelopaknya 3 helai, berbentuk segi tiga, tidak rontok, panjangnya sekitar 4 mm; daun mahkota 6 helai dalam 2 baris, 3 lembar daun mahkota terluar berbentuk bundar telur melebar, berukuran (3-5) cm x (2-4) cm; 3 lembar daun mahkota dalam berukuran (2-4) cm x (1,5-3,5) cm, pangkalnya bertaji pendek; benang sarinya banyak, tersusun atas barisan-barisan, menempel di torus yang terangkat, panjangnya 4-5 mm, tangkai sarinya berbulu lebat; bakal buahnya banyak, berbulu lebat sekali, kemudian gundul. Buahnya yang matang, yang merupakan buah semu, berbentuk bulat telur melebar atau mendekati jorong, berukuran (10-20) cm x (15-35) cm, berwarna hijau tua dan tertutup oleh duri-duri lunak yang panjangnya sampai 6 mm, daging buahnya yang berwarna putih itu berdaging dan penuh dengan sari buah. Bijinya banyak, berbentuk bulat telur sungsang, berukuran 2 cm x 1 cm, berwarna coklat kehitaman, berkilap.

Saat ini di Indonesia dikenal dua kultivar sirsak yang berbeda rasanya, yaitu sirsak yang rasanya manis asam dan banyak bijinya, jenis ini tersebar luas dalam jumlah besar. Kedua adalah sirsak yang rasanya manis, lengket di lidah dan bijinya sedikit, jenis ini dikenal dengan sebutan sirsak ratu karena ditemukan di Pelabuhan ratu dan baru dikembangkan dalam jumlah kecil di daerah Sukabumi dan sekitarnya. Buah sirsak termasuk buah semu, daging buah lunak atau lembek, berwarna putih, berserat, berbiji hitam pipih. Kulitnya berduri, tangkai buah menguning, aromanya harum, dan rasanya manis agak asam.

Buah sirsak yang normal dan sudah cukup tua / matang mempunyai berat ± 500 gr, warna kulit agak terang, hijau agak kekuningan dan mengkilap. Bentuk buah bagian ujung agak membulat dengan diameter ± 5 cm, diameter bagian tengah ± 7 cm, serta panjang buah ± 17 cm. Kerapatan duri maksimal 2- 3 buah per 4 cm (diukur pada bagian buah yang durinya paling jarang), kekerasan daging buah empuk merata, rasa manis atau manis asam segar dan beraroma khas.

Kandungan Buah sirsak tersusun atas 67% daging buah yang dapat dimakan, 20% kulit, 8,5% biji, dan 4%.poros tengah buah, dari berat keseluruhan buah. Kandungan gulanya sekitar 68% dari seluruh bagian padat daging buah. Sirsak merupakan sumber vitamin B yang lumayan jumlahnya (0,07 mg/100 g daging buah) dan vitamin C (20 mg/ 100 g daging buah), dan sedikit sampai sedang kandungan kalsium dan fosfornya. Sifat yang paling disenangi orang dari sirsak ini ialah harumnya dan aromanya yang sangat menggiurkan. Daging buahnya mirip dengan ‘cherimoya’, warna putihnya yang murni itu sangat stabil, walaupun sedang diolah.



2.3 Syarat Tumbuh

Sirsak merupakan tanaman buah yang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dataran rendah sampai daerah berketinggian 500 meter dari permukaan laut (mdpl). Tanman sirsak akan tumbuh dengan baik di daerah beriklim basah samapai daerah kering bersuhu 22-28oC, kelembaban udara (RH) 60-80%, dan curah hujan berkisar antara 1.500-2.500 mm per tahun.

Ada yang perlu diperhatikan, kelembaban udara yang sangat rendah dapat merusak pembentukan buah. Pertumbuhan buah dan bunga sirsak dapat dihambat oleh udara dingin. Apabila terlalu banyak hujan yang turun saat pohon sirsak berbuah, makan akan mengurangi kualitas dan kuantitas buah buah yang dihasilkan. Pohon akan tumbuh baik di daerah tropis, sperti di daerah Indonesia. Saat kelembaban udara cenderung rendah, pohon sirsak akan menggugurkan daunnya sehingga dianjurkan untuk memberikan naungan (paranet atau jarring hitam) untuk mengurangi transpirasi selain karena perkaran pohon sirsak yang dangkal.

2.4 Teknik Budidaya

Tanaman sirsak dapat beradaptasi luas dengan berbagai jenis tanah pertanian. Meskipun demikian, bertanam sirsak paling baik dilakukan di tanah lempung berpasir yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, serta memiliki aerasi dan drainase yang baik. Derajat keasaman tanah yang ideal untuk tanaman sirsak berkisar 5,5-6,5.

Pembibitan

Tanaman sirsak dapat diperbanyak melalui biji, okulasi dan pencangkokan. Pembiakan sirsak dengan dengan biji memerlukan waktu 3-5 tahun untuk dapat berubah, sedangkan pembiakan dengan cara mencangkok dan okulasi membutuhkan waktu yang lebih singkat, yaitu sekitar 2-3 tahun. Benih yang digunakan sebaiknya berasal darai indukan yang memiliki kualitas baik, seperti rasa yang manis dan bentuk buah yang segar.

Pada umumnya, pembiakan sirsak dilakukan dari biji yang dijadikan benih. Benih hasil penyemaian dapat digunakan karena populasi yang tumbuh cenderung seragam, memiliki sifat yang sama dengan induk, dan memiliki fase buahan sekitar 2-4 tahun. Benih sirsak dapat ditanam langsung diladang atau disemaikan terlebih dahulu di area persemaian. Setelah 20-30 hari, sekitar 85-90% benih dapat berkecambah. Benih semaian tersebut dapat dipindahkan ke lapangan setelah 6-8 bulan. Jumlah bibit yang diperlukan untuk setiap hektar lahan sekitar 333-420 bibit tanaman sirsak.

Penyapihan

Bibit tanaman sirsak yang telah mulai ditumbuhi daun dapat dipisahkan ke dalam polybag atau langsung ditanam ke lahan yang lebih luas.

Pengelolaan Media Tanam

Persiapan lahan yang akan digunakan untuk menanam sirsak sebaiknya dibuat lubang resapan biopori. Untuk satu pohon sirsak disarankan membuat lima lubang biopori yang melingkari pohon sirsak dengan jarak satu meter. Teknik biopori dapat memperbaiki struktur tanah karena akan menggemburkan dan meningkatkan daya resap air, mengubah sampah organik menjadi kompos dan memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan pori akar tanaman yang sudah mati.

Membuat lubang tanam di lahan yang telah disediakan dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm. jarak antara lubang tanaman dapat dipilih alternative 6 x 4 m, 5 x 5 m, atau 6 x 5 m. setiap lubang tanaman diisi dengan pupuk kandang yang sudah matang atau pupuk kompos sebanyak 5-10 kg. biarkan lubang tanam tersebut selama satu minggu sebelum dilakukan penanaman.

Teknik Penanaman

Cara menanam sirsak sama dengan cara menanam tanaman buah-buahan lainnya. Sebelum ditanam, setiap lubang tanam diisi dengan pupuk kandang, lalu ditaburi dengan pupuk campuran antara urea, TSP, dan KCL dengan perbandingan 2 : 1 : 1, yakni sebanyak 50 – 100 gram. Waktu tanam sirsak yang paling baik adalah pada saat awal musim penghujan.

Pengairan

Tanaman sirsak membutuhkan pengairan yang teratur supaya dapat berbunga dengan baik. Tanaman sirsak yang masih kecil atau muda memerlukan pengairan intensif sampai berumur satu tahun. Penyiraman dapat dilakukan sebanyak dua kali sehari. Perhatikan faktor drainase karena akar sirsak yang dangkal tidak tahan terhadap genangan air.

Penyerbukan

Penyerbukan alami pada tanaman sirsak biasanya berlangsung kurang sempurna. Penyebabnya adalah sifat bunga yang proterogyne, yaitu matangnya putik (stigma) lebih dahulu daripada tepung sari, menyebabkan pertumbuhan buah tidak sempurna (bengkok) atau kerempeng. Agar tanaman sirsak berbuah lebat dan normal perlu dilakukan penyerbukan buatan. Caranya, ketuk bunga sirsak yang baru saja mekar, kemudian kumpulkan tepung sari kedalam mangkuk steril. Lakukan cara ini pada siang hari.

Keesokan harinya (08.00-10.00), tepung sari dioleskan sebanyak 1-2 kali pada mahkota bunga yang akan mekar (daun mahkota batang) agar lebih efektif. Penyemprotan jangan dilakukan pada buah yang telah besar karena dapat menyebabkan terjadinya residu. Proses penyerbukan buah sirsak yang dibantu oleh manusia dengan mengoleskan serbuk sari ke kepala putik dapat meningkatkan mutu buah.

Penyiangan

Penyiangan tanaman sirsak sebaiknya dilakukan secara kontinu setahun sekali bersamaan dengan pemupukan dan penggemburan. Penyiangan dan penggemburan tanah dapat dilakukan di sekeliling tajuk (kanopi) tanaman sirsak.

Pemupukan

Pemupukan sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan menggunakan pupuk kandang dan pupuk kompos (20 kg/ pohon) dan atau ditambah NPK dalam dosis kecil (100 gram/pohon) yang dilakukan beberapa kali dalam setahun. Perlakuan ini akan mendorong pertumbuhan dan atau pembuahan sirsak.

Pengendalian Hama

Tanaman sirsak memang lebih mudah hidup dalam kondisi tanah yang kurang subur. Namun, bukan berarti tanaman buah yang satu ini bebas dari serangan hama dan penyakit. Berikut beberapa hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman sirsak.

a) Hama: Kutu perisai, Lalat buah, Ulat penggerek buah, Ulat penggerek batang, Ulat daun bercula satu, Ulat atlas, Rayap, dan Kutu sisik putih.

b) Penyakit: Mati cabang ranting, Antraknosa, Bercak daun, Karat daun, Busuk akar, Busuk batang.

Penanganan Panen

Pepohonan sirsak mengalami masa pertumbuhan untuk membentuk dedaunan tajuk pohon selama kurang lebih dua tahun. Buah sirsak dapat dipanen setelah umur pohon lebih dari tiga tahun. Dari satu pohon sirsak yang subur dapat diperoleh sekitar 2–30 buah sirsak dengan bobot setiap buah sekitar 200–1.200 gram. Namun produksi sirsak akan menurun setelah umur pohon mencapai 8–10 tahun sehingga butuh peremajaan.

Usaha peremajaan tidak selalu mengganti tanaman dengan bibit yang baru, tetapi melakukan pemangkasan cabang-cabang yang rusak dan yang terserang hama agar tumbuh tunas yang baru. Proses pemangkasan merupakan salah satu usaha untuk memperbaiki kualitas buah.

Penanganan Pasca Panen

Sirsak merupakan salah satu jenis buah yang mudah rusak dan tidak tahan terhadap proses penyimpanan dalam jangka waktu lama. Karena itu, penentuan derajat kematangan berdasarkan umur penampakan fisik sirsak harus dilakukan dengan seksama.

a) Penanganan waktu panen. Buah sirsak tidak dapat dipanen sekaligus karena memiliki tingkat kematangan berbeda-beda. Buah yang telah dipanen harus diletakkan di tempat strategis untuk memudahkan proses pengangkutan. Buah sirsak harus dipetik secara selektif, pemotongan tangkai harus menggunakan pisau yang tajam atau gunting setek.

b) Pengangkutan. Pengangkutan jalan darat bagi buah sirsak yang belum matang memang tidak begitu bermasalah. Buah sirsak dapat dimasukkan ke dalam keranjang atau karung dan diangkut menggunakan mobil. Perlakuan pengangkutan terhadap buah yang masak akan berbeda. Buah sirsak harus diangkut dengan peti atau kotak karton kuat.

Pasca Panen

Sirsak dapat dimakan dalam keadaan segar sebagai pencuci mulut jika matang betul, atau dicampur dengan es krim atau susu dijadikan minuman yang lezat, seperti dilakukan di Jawa, Kuba, dan sebagian dari Amerika. Akan tetapi, buah ini lebih sering dimakan dalam bentuk ‘puree’ setelah daging buahnya diperas dan disaring. Juga dapat dijadikan selai buah, sari buah (setelah dicampur gula), nektar atau sirop. Juga digunakan dalam pembuatan eskrim. Di Indonesia dodol sirsak dibuat dengan cara daging buahnya dipanaskan dalam air dan diberi gula sampai campuran itu mengental. Di Filipina, buah sirsak muda beserta bijinya yang masih lunak digunakan sebagai sayuran. Buah tua yang masih keras dapat dibuat kue yang lezat rasa dan aromanya.

2.5 Prospek dan Pengembangan Tanaman Sirsak

Budidaya sirsak memiliki prospek yang cukup baik, terutama untuk bahan baku industri konsentrat buah. Budidaya untuk memasok pasar buah segar juga masih cukup baik, meskipun volumenya tidak akan sebesar budidaya untuk memasok industri. Prospek berkebun sirsak cukup baik dikarnakan Harga sirsak tidak pernah jatuh. Meskipun juga tidak pernah melambung tinggi. Dengan tetap stabilnya harga, komoditas sirsak cukup bisa diandalkan dari resiko kerugian akibat harga jatuh. Dewasa ini, di pasar swalayan di kota-kota besar, sudah mulai dijajakan buah sirsak. Meskipun kontinuitas keberadaannya masih sering terganggu. Fluktuasi keberadaan sirsak di pasar swalayan ini, sama dengan fluktuasi keberadaannya di restoran yang menyajikan jus sirsak. Kadang hari ini ada, besoknya sudah kehabisan stok dan sulit mencari pasokan. Di kawasan wisata Pelabuhan Ratu, khususnya di sepanjang jalan raya Cibadak – Pelabuhan Ratu – Cisolok, Sukabumi banyak dijumpai kios-kios pedagang sirsak. Pembelinya para wisatawan domestik. Sebagian dari mereka, memang akan mengkonsumsi buah itu dalam keadaan segar. Namun kebanyakan, para pembeli sirsak itu akan membawanya pulang untuk bahan jus sirsak.

2.6 Pemasaran

Buah sirsak dipasarkan dalam bentuk buah matang segar dan olahan. Buah segar umumnya hanya untuk konsumsi lokal dan belim merupakan barang ekspor.

Dalam pemasaran buah hingga kini pedagang lah yang umumnya datang kekebun petani untuk membeli buah sirsak. Namun, ada pula petani langsung memasarkannya kepasar. Pemasaran sirsak ada pula yang langsung di pasarkan ke supermarket namun syarat dan ketentuan yang diterapkan oleh supermarket sangat ketat sehingga masih banyak petani yang sulit memenuhinya, oleh karena itu biasanya mutu sirsak di supermarket lebih tinggi.

BAB III

KESIMPULAN

Sirsak merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dan berbuah sepanjang tahun jika kondisi air tanah terpenuhi selama pertumbuhannya. jenis sirsak yang banyak ditemukan di Indonesia sebagai berikut: Sirsak Ratu, Sirsak Biasa, Sirsak Bali, Sirsak Mandalika. Di dalam budidaya sirsak yang harus diperhatikan adalah syarat tumbuh, teknik bertanam, pembibitan, penyapihan, pengelolaan, media tanam, teknik penanaman, pengairan, penyerbukan, penyiangan, pemupukan, pengendalian hama, penanganan panen, penanganan pasca panen. Manfaat sirsak bagi kesehatan tidak hanya terletak pada daging buahnya, namun manfaat sirsak tersebar ke bagian daun, biji, kulit batang, akar, dan bunga.


DAFTAR PUSTAKA

Zuhud, Evrizal A.M,. 2011. Bukti Kedahsyatan Sirsak Menumpas Kanker. Yunita Indah. Cet-1. Jakarta. Agromedia Pustaka.

Rukmana, Rahmat,. 2001. Usaha Tani Sirsak. Gramedia. Jakarta

Radi, juhedi Ir. 2002. Sirsak Budidaya dan Pemanfaatannya. Kanisius. Jakarta

Ashari, sumeru Ir. 2006. Holtikultura Aspek Budidaya. Universitas indonesia. Jakarta

6 komentar:

  1. dimana ya, sya bisa pasarkan buah sirsak milik saya... mohon informasi... buah naga, jeruki manis dll

    BalasHapus
  2. M.maya... tinggal d daerah mana....
    Sya pngen sering masalah budidaya dan pemasarannya..
    Soalnya petani d daerah sya bingung saat musim panen....

    BalasHapus
  3. M.maya... tinggal d daerah mana....
    Sya pngen sering masalah budidaya dan pemasarannya..
    Soalnya petani d daerah sya bingung saat musim panen....

    BalasHapus